Hal Ta\'rif al-Masih

By zoelife 12 Apr 2023, 18:41:06 WIB Kristologi
Hal Ta\

Hal ta’rif al-Masih?

(Apakah anda mengenal Kristus?)

Pengenalan akan Allah merupakan salah satu tema penting dalam Kitab Suci. Tema ini bergema dalam seluruh Perjanjian Lama (Al-‘Ahd al-Qadim) dan Perjanjian Baru (Al-‘Ahd al-Jadid). Dalam Perjanjian Lama, para nabi berulangkali menyampaikan tentang pentingnya umat Allah memiliki pengenalan akan Allah yang akan menentukan berhasil atau gagalnya perjalanan iman mereka.

Demikian juga dalam Perjanjian Baru, hal pengenalan akan Allah tetap menjadi fokus hidup orang percaya. Hanya yang unik dalam penghayatan iman Kristiani, pengenalan akan Allah dikaitkan dengan pribadi Almasih sendiri (Mat 11:27; Yoh 8:9;14:7). Sehingga dalam bagian Perjanjian Baru lainnya, pengenalan akan Kristus menjadi hal yang sama dengan pengenalan akan Allah (1 Yoh 5:20). Para pengikut Kristus haruslah mengenal dengan benar siapa Yesus Kristus yang mereka percayai (Fil 3:8; 2 Pet 1:2,8; 2:2; 3:18).

Sejak masa pelayananNya di bumi, Yesus sendiri yang menuntut pengenalan murid-muridNya terhadap diriNya. “… tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” (Mat 16:15). Yesus menghendaki murid-muridNya mengenalNya secara pribadi. Berdasarkan Kitab Suci, sabda-sabdaNya dan pengalaman mereka bersama Dia selama ini, apakah mereka sudah memiliki pengenalan yang benar terhadap diriNya. Atau sebaliknya, mereka sama sekali tidak mengenalNya seperti apa adanya Dia.

Tentu pertanyaan Yesus itu bukan hanya ditujukan pada para rasul. Namun bagi semua yang mengaku diri pengikutNya, di segala tempat dan sepanjang jaman sampai kedatanganNya, Yesus bertanya hal yang sama: “… tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”. Lalu darimanakah sumber pengenalan tersebut? Jelas dari Kitab Suci, yakni firmanNya yang diwahyukan melalui para nabi seperti yang diikrakan dalam pengakuan iman Nikea: “…الناطق فى الأنبياء (an-Nathiq fi al-anbiya’), Roh Kudus yang berbicara melalui para nabi.

Kitab Suci jelas menyatakan siapakah Yesus, seperti pernyataan Petrus berdasarkan penyingkapan ilahi bahwa Yesus adalah: الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ الْحَيِّ (Almasih Ibnullah al-hayy), Mesias, Anak Allah yang Hidup- Mat 16:16. Walaupun saat itu Petrus belum memahami secara penuh makna kemesiasaan Yesus, tetapi pengakuannya tersebut menjadi titik tolak para murid untuk mengenal Yesus lebih dalam.

Hal ini terbukti dengan jelas dalam surat-surat para rasul seperti yang terangkum dalam Kitab Perjanjian Baru. Didalamnya Ruh Kudus menyatakan dengan jelas siapakah Yesus Kristus. Ia adalah inkarnasi Sang Firman (Kalimatullah al-Mutajassid), yang dengan demikian dalam satu pribadi Yesus Kristus terdapat dua kodrat sekaligus, yakni kodrat Ilahi sekaligus kodrat manusia (Roma 1:3-4; Fil 2:6-8; 1 Tim 3:16; Ibr 2:14; 1 Pet 3:18).

Ajaran ini diteruskan tanpa putus oleh gereja yang satu di sepanjang jaman. Suksesi rasuli bukan hanya soal kepemimpinan (al-khilafah ar-rasuliyyah), tetapi juga ajaran yang diteruskan tanpa putus sejak Kristus naik ke surga sampai kedatanganNya yang kedua kali. Hal ini dapat dilihat dalam tulisan bapa-bapa gereja yang hidup setelah masa rasul-rasul.

Seperti misalnya dalam tulisan St.Athanius pada Epictetus, seorang Bishop di Korintus. Beliau menulis tentang kodrat ilahi dan manusia Kristus sebagai Sang Firman yang berinkarnasi (menjelma menjadi manusia):

الكلمة نفسه الذى ولد من مريم فقد اتخذ منها جسدا وصار انسانا, إذا هو بطبعه وجوهره كلمة الله, أما من جهة الجسد فهو إنسان من نسل داود و من جسد مريم

“Al-Kalimatu nafsuhu- alladzi wulida min Maryam fa qad ittakhadza minha jasadan was shara insanan, idza huwa bi thabi’ihi wa jauharihi Kalimatullah, amma min jihatil jasadi fa Huwa insanun min nasli Dawud wa min jasad Maryam”

Artinya:

"Sang Firman itu sendiri, yang dilahirkan dari Maryam, telah mengambil kemanusiaan darinya dan menjadi manusia. Jadi Yesus menurut natur dan hakikat ilahiNya merupakan Sang Firman. Adapun tubuhnya adalah manusia dari keturunan Daud dan dari Maryam"

St.Athanasius mengingatkan Bishop Epictetus di Korintus tentang orthodoksi Kristen terkait pribadi Yesus untuk mengantisipasi ajaran-ajaran sesat yang muncul saat itu. Seperti saat ini, ajaran sesat tentang Yesus sedang marak ditebarkan oleh Iblis di tengah-tengah orang percaya. Sebab itu gereja harus terus-menerus menyuarakan kebenaran yang diterimanya dari Kristus sendiri. Tentu orthodoksi tersebut harus diimbangi dengan orthopraksi (perilaku benar) sebagai bentuk kesaksian Kristiani yang sehat.

Bagaimana dengan anda? Sudahkah anda mengenal Yesus seperti yang disampaikan oleh Kitab Suci? Ataukah anda sedang mengikuti “Yesus yang lain” (another Jesus)? Yang disesuaikan dengan selera dan kehendak kedagingan anda, tetapi sama sekali bukan Yesus Kristus, Mesias Anak Allah Yang Hidup! Hati-hati dan waspadalah!

Minggu, 23 Oktober 2022

Salam

Leonardo Winarto

 

 

 




View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Komentar Terakhir

  • Jesusprophet

    Kredo 1:Mereka=subjek,mengenal=predikat,Engkau satu satunya Allah yang benar=objek+keterangan ...

    View Article
  • Denis

    ???? ????? Yeshua haMashiach Yeshua sang Mesias ?? ????? Ben Elohim Putra Elohim ?? ...

    View Article
  • Sony

    shalom..Mohon berkenan kami dikirimi artikel via email kami, Trimakasih Tuhan ...

    View Article

Video Terbaru

View All Video